Tema 1
Surah Al-Falaq
MATERI 1
MEMBACA, MENULIS, HAFALAN

Video Bacaan Surah Al-Falaq
Teks Arab Surah Al-Falaq
BACAAN SURAH AL-FALAQ
TEKS LATIN
qul a'ụżu birabbil-falaq
min syarri mā khalaq
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
ARTINYA
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki
MATERI 2
KANDUNGAN ISI SURAH
Isi Ayat Al-Falaq

Video Asbabul Nuzul
isi KANDUNGAN
al-Falaq artinya waktu Subuh.
al-Falaq terdiri dari 5 ayat, urutan surah ke 113, juz ke 30.
al-Falaq termasuk surah al-muawwizatain, yaitu berisi permohonan kepada Allah.
Rasulullah saw. sering membaca surah ini, terutama ketika dalam perjalanan agar selalu terpelihara dari kejahatan.
Q.S al-Falaq ini Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad saw. agar mengatakan: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai ¡ubuh (falaq)”. Maksudnya, Allah memerintahkan kepada nabi dan umatnya selalu berlindung kepada Tuhan agar terpelihara dari kejahatan.
Al-Qur’an surah al-Falaq ini menceritakan:
ada kejahatan makhluk,
ada kejahatan malam apabila gelap gulita,
ada kejahatan tukang sihir (mantera-mantera),
ada kejahatan orang dengki.
Apabila kita membaca Q.S al-Falaq, insya Allah kita akan terpelihara dari berbagai yang kejahatan itu.
MATERI 3
KISAH TELADAN
ASBABUL NUZUL SURAH AL-FALAQ
Asbabun nuzul surat Al Falaq ini, kafir Quraisy Makkah berupaya mencederai Rasulullah dengan ‘ain. Yakni pandangan mata yang merusak atau membinasakan. Ada kepercayaan tertentu bahwa mata melalui pandangannya bisa membinasakan. Dan memang ada orang-orang tertentu yang matanya demikian.
Maka Allah menurunkan dan mengajarkan Surat Al Falaq dan Surat An Nas kepada Rasulullah untuk menangkalnya. Ini asbabun nuzul yang menjadi tumpuan pendapat bahwa Surat Al Falaq adalah makkiyah.
Asbabun nuzul yang menjadi dasar pendapat ayat ini Madaniyah, surat ini diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saat seorang Yahudi Madinah bernama Lubaid bin A’sham menyihir beliau.
Lubaid bin A’sham menyihir Rasulullah dengan media pelepah kurma berisi rambut beliau yang rontoh ketika bersisir, beberapa gigi sisir beliau serta benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk jarum. Lalu Allah menurunkan Surat Al Falaq dan An Nas.
Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut. Namun riwayat ini ditolak oleh Ibnu Katsir. Beliau menguatkan pendapat bahwa surat Al Falaq dan An Nas adalah surat makkiyah.